Puisi sedih
Baik-baik saja kau
Sisa air mata berebut dengan cahaya di ujung malam tadi
Berat dan gelisah suara pabggilan-panggilannya
Separuh jiwanya bertatapan dengan aksara hampa
Terbawa hujan, sayu berteduh di bawah tatapan kosong
Antara diammu dan bingung ku
Entah benak siapa yang akan lebih dulu merayu
Membuka atau mengulurkan tangan maju
Menyeka luka atau menguatkan bahu
Akankah ia berhambur memelukku
Dingin tatapannya buatku menggigil
Atau dibiarkan saja aku beku dan mati
Walau seluruh nafasku ingin kau kemari.